Manajemen Risiko
Kali ini kami akan memberikan sedikit penjelasan tentang Manajemen resiko
check this out.
Risiko dapat bermunculan dimana-mana, dapat muncul kapansaja,
dan sulit untuk dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu
proyek, maka proyek tersebut bisa mengalami kerugian yang
signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa
mengakibatkan terbengkalainya proyek tersebut. Karena itu risiko
penting untuk dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola
risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau barangkali
mengoptimalkan risiko (Hanafi, 2006). Selain itu manajemen risiko
dapat diartikan sebagai suatu sistem pengelolaan risiko yang
digunakan di dalam suatu organisasi, atau perusahaan, yang pada
dasarnya merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara menerus (continue), untuk mengendalikan kemungkinan
timbulnya risiko yang membawa konsekuensi merugikan organisasi,
atau perusahaan yang bersangkutan (Saptodewo & Soedarsono,
2000). Dan secara objektif, manajemen risiko proyek adalah
bagaimana meningkatkan kemungkinan dan dampak dari kegiatan
positif dan mengurangi kemungkinan dan dampak dari sesuatu yang
merugikan. Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui
proses-proses tersebut di bawah ini, yaitu : (PMBOK, 2004)
1. Rencana manajemen risiko (Risk management planning)
2. Identifikasi risiko (Risk identification)
3. Analisa risiko secara kualitatif (Qualitative risk analysis)
4. Analisa risiko secara kuantitatif (Quantitative risk analysis)
5. Rencana respon risiko (Risk response planning)
6. Pengawasan dan kontrol risiko (Risk monitoring and control)
Proses Manajemen Risiko
a. Identifikasi Risiko (Risk Identification)
Identifikasi risiko adalah aktivitas yang dilakukan untuk
mempelajari dan memperkirakan potensi-potensi risiko yang terkandung
dalam suatu proses kegiatan. Sedangkan potensi risiko adalah
sifat atau karakteristik yang dapat menimbulkan kerugian terhadap
perusahaan pada saat risiko itu terjadi. Tujuan dari identifikasi
risiko adalah untuk memastikan bahwa sumber risiko dan potensi
risiko telah diidentifikasi dan dievaluasi sesuai dengan
kepentingan dan prosedur yang ada (PT. Waskita Karya, 2004).
Sedangkan menurut Soeharto (1995) identifikasi risiko adalah
suatu proses pengkajian risiko dan ketidakpastian yang dilakukan
secara sistematis dan terus menerus. Agar risiko dapat dikelola
secara efektif maka langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis
risiko, yaitu mana yang bersifat risiko usaha (business risk) dari
mana yang bersifat risiko murni, kemudian diidentifikasikan lagi
berdasar potensi sumber risiko atau dapat pula berdasarkan dampak
terhadap sasaran proyek. Sumber risiko dapat diartikan sebagai
faktor yang dapat menimbulkan kejadian yang bersifat positif atau
negatif.
b. Analisa Risiko
Setelah dilakukan tahap identifikasi terhadap risiko, maka
dilakukan penilaian atau analisis yang bertujuan sebagai berikut :
(PT. Waskita Karya, 2004)
1. Mengklasifikasikan risiko ke dalam kategori tinggi, sedang maupun rendah
2. Sebagai dasar dalam merencanakan tindakan pengendalian yang akan dilakukan
3. Meyakinkan bahwa ketidakpastian dan risiko telah
dipertimbangkan dan telah dimasukkan dalam perencanaan dan proses
pelaksanaan.
c. Rencana Respon Risiko
Rencana respon risiko adalah proses untuk mengembangkan pilihan
dan menentukan tindakan untuk memperbesar kesempatan dan
mengurangi tanda-tanda akan terjadinya bahaya pada tujuan proyek.
Berikut ini adalah beberapa strategi untuk menghadapi risiko-risiko
negatif atau ancaman :
a. Menghindari (Avoid)
Menghindari risiko (risk avoidance) meliputi perubahan rencana
manajemen proyek untuk mengurangi ancaman-ancaman yang diakibatkan
oleh risiko-risiko yang buruk, untuk mengasingkan tujuan awal
proyek dari dampak risiko.
b. Memindahkan (Transfer)
Ketika seseorang atau suatu badan mentransfer atau mengalihkan
risiko ke pihak lain, mereka akan mengalihkan tanggung jawab
finansialnya untuk suatu risiko kepada pihak lain dengan membayar
jasa tersebut, contohnya adalah asuransi.
c. Mengurangi (Mitigate)
Mengurangi risiko (risk mitigation) adalah mengadakan
pengurangan dalam hal kemungkinan dan/atau dampak dari risiko
yang dapat merugikan sampai ke batas yang dapat diterima.
sedit informasi yg dapa kami bagi semoga bermanfaat.
sumber :
http://aguswibisono.com/2010/manajemen-proyek/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar