kursor

Sabtu, 16 Juni 2012

Manajemen Risiko

 
Kali ini kami akan memberikan sedikit penjelasan tentang Manajemen resiko
check this out.

Risiko  dapat  bermunculan dimana-mana,  dapat  muncul  kapansaja,  dan  sulit  untuk  dihindari.  Jika risiko  tersebut menimpa  suatu proyek, maka  proyek  tersebut  bisa mengalami kerugian  yang  signifikan.  Dalam beberapa  situasi,  risiko  tersebut  bisa mengakibatkan  terbengkalainya proyek  tersebut.  Karena  itu  risiko penting  untuk  dikelola.  Manajemen risiko  bertujuan  untuk  mengelola risiko  sehingga  proyek  tersebut  dapat bertahan,  atau  barangkali mengoptimalkan risiko (Hanafi, 2006). Selain  itu  manajemen  risiko  dapat diartikan  sebagai  suatu  sistem pengelolaan  risiko  yang  digunakan  di dalam  suatu  organisasi,  atau perusahaan,  yang  pada  dasarnya merupakan  suatu  proses  atau rangkaian  kegiatan  yang  dilakukan secara  menerus  (continue),  untuk mengendalikan  kemungkinan timbulnya  risiko  yang  membawa konsekuensi  merugikan  organisasi, atau  perusahaan  yang  bersangkutan (Saptodewo  & Soedarsono, 2000). Dan  secara  objektif, manajemen risiko  proyek  adalah bagaimana  meningkatkan kemungkinan  dan  dampak  dari kegiatan  positif  dan  mengurangi kemungkinan dan dampak dari sesuatu yang  merugikan. Manajemen  risiko pada  dasarnya  dilakukan  melalui proses-proses  tersebut  di  bawah  ini, yaitu : (PMBOK, 2004)
1.       Rencana  manajemen  risiko (Risk management planning)
2.       Identifikasi  risiko  (Risk identification)
3.        Analisa risiko secara kualitatif (Qualitative risk analysis)
4.        Analisa  risiko  secara kuantitatif  (Quantitative  risk analysis)
5.       Rencana  respon  risiko  (Risk response planning)
6.       Pengawasan dan kontrol risiko (Risk monitoring and control)
Proses Manajemen Risiko
a. Identifikasi  Risiko  (Risk Identification)
Identifikasi  risiko  adalah aktivitas  yang  dilakukan  untuk mempelajari  dan  memperkirakan potensi-potensi risiko yang terkandung dalam  suatu  proses  kegiatan. Sedangkan  potensi  risiko  adalah  sifat atau  karakteristik  yang  dapat menimbulkan  kerugian  terhadap perusahaan pada saat risiko itu terjadi. Tujuan  dari  identifikasi  risiko  adalah untuk  memastikan  bahwa  sumber risiko  dan  potensi  risiko  telah diidentifikasi  dan  dievaluasi  sesuai dengan  kepentingan  dan  prosedur yang ada (PT. Waskita Karya, 2004).
Sedangkan  menurut  Soeharto (1995)  identifikasi  risiko  adalah  suatu proses  pengkajian  risiko  dan ketidakpastian  yang  dilakukan  secara sistematis  dan  terus  menerus.  Agar risiko  dapat  dikelola  secara  efektif maka  langkah  pertama  adalah mengidentifikasi  jenis  risiko,  yaitu mana  yang  bersifat  risiko  usaha (business risk) dari mana yang bersifat risiko  murni,  kemudian diidentifikasikan  lagi  berdasar  potensi sumber  risiko  atau  dapat  pula berdasarkan  dampak  terhadap  sasaran proyek. Sumber  risiko dapat diartikan sebagai  faktor  yang  dapat menimbulkan  kejadian  yang  bersifat positif atau negatif.
b. Analisa Risiko
Setelah  dilakukan  tahap identifikasi  terhadap  risiko,  maka dilakukan penilaian  atau  analisis yang bertujuan  sebagai  berikut  :  (PT. Waskita Karya, 2004)
1.        Mengklasifikasikan  risiko  ke dalam  kategori  tinggi,  sedang maupun rendah
2.        Sebagai  dasar  dalam merencanakan  tindakan pengendalian yang akan dilakukan
3.       Meyakinkan bahwa ketidakpastian dan  risiko  telah  dipertimbangkan dan  telah  dimasukkan  dalam perencanaan  dan  proses pelaksanaan.
c. Rencana Respon Risiko
Rencana  respon  risiko adalah  proses  untuk  mengembangkan pilihan  dan  menentukan  tindakan untuk  memperbesar  kesempatan  dan mengurangi  tanda-tanda  akan terjadinya bahaya pada  tujuan proyek. Berikut  ini  adalah  beberapa  strategi untuk menghadapi risiko-risiko negatif atau ancaman :
a.        Menghindari (Avoid)
Menghindari  risiko  (risk avoidance)  meliputi  perubahan rencana manajemen  proyek  untuk mengurangi  ancaman-ancaman yang diakibatkan oleh risiko-risiko yang  buruk,  untuk  mengasingkan tujuan  awal  proyek  dari  dampak risiko.
b.       Memindahkan (Transfer)
Ketika seseorang atau suatu badan mentransfer  atau  mengalihkan risiko  ke  pihak  lain, mereka  akan mengalihkan  tanggung  jawab finansialnya  untuk  suatu  risiko kepada  pihak  lain  dengan membayar  jasa  tersebut, contohnya adalah asuransi.
c.        Mengurangi (Mitigate)
Mengurangi  risiko  (risk mitigation)  adalah  mengadakan pengurangan  dalam  hal kemungkinan  dan/atau  dampak dari  risiko  yang  dapat  merugikan sampai  ke  batas  yang  dapat diterima.

sedit informasi yg dapa kami bagi semoga bermanfaat.
sumber :
http://aguswibisono.com/2010/manajemen-proyek/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar